Text
Ideologi pancasila: berbasis multikulturalisme sebuah pengantar
Dewasa ini, Pancasila sebagai Ideologi bangsa dan negara Indonesia sedang berada di persimpangan jalan, antara dilupakan bahkan ditinggalkan, digugat dan dipertanyakan, sampai dibela mati-matian. Di sisi lain, salah satu persoalan kebangsaan yang mencuat pasca Reformasi 1998 adalah isu seputar identitas, baik itu gejala pengeroposan identitas nasional maupun penguatan identitas lokal-partikular. Pertanyaan besarnya kini adalah mungkinkah diwujudkan suatu konsepsi identitas baru meng-Indonesia pasca Reformasi yang ramah terhadap kemajemukan budaya serta sub identitas-identitas yang terafiliasi dengannya sekaligus pro terhadap penguatan ketahanan nasional bangsa, di tengah ancaman gerakan fundamentalisme etno-relijius kontemporer? Pendekatan fenomenologi nilai versi Scheler yang digunakan dalam buku ini memberi ruang pada dimensi pelibatan nilai-nilai Pancasila dalam pengalaman konkret manusia dengan seluruh hati dan perasaannya, termasuk rerasa rohaniah, sehingga menyebut "Pancasila" bukan lagi mengkonstruksi keberjarakan melainkan keintiman antara yang dipahami sebagai "benar dan bernilai" dengan yang dijadikan pedoman untuk membuat pilihan-pilihan praktis dalam sikap dan tindakan sehari-hari. Buku ini meretas jalan alternatif berpikir guna menyusun ulang dan meletakkan kembali kerangka nilai-nilai yang saling berkontestasi, seperti dalam isu 'politik identitas', baik dalam ranah Realpolitik maupun dalam ranah daring, agar dapat menjaga wadah hidup
bersama yang bertumpu pada nilai-nilai toleransi dan gotong-royong serta penguatan nilai otonomi dalam prinsip self-governing community di desa.
1718.134 | 320.5 PUT i | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain